Ilustrasi | by ciricaracom |
Keluarga sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, dimana peran keluarga merupakan barisan yang paling utama dalam hal memberikan perhatian dan kasih sayang. Sumber kekuatan yang selalu melekat dalam jiwa, tanpa pamrih dan tulus, seburuk apapun sifat kita, yang namanya keluarga pasti akan peduli sama kita, itulah keluarga yang harmonis dan mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi.
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, ikut merasakan sedih dan senang antara satu sama lain, tidak menghakimi jika salah satu anggota keluarga ada yang keluar jalur, tetapi saling mengingatkan dan memberi pemahaman dengan penuh kasih sayang. Dalam keluarga tentu tidak semua anggota keluarganya berperilaku baik, seperti halnya bambu, dalam satu rumpun tidak lurus semua pasti ada yang bengkok, begitu juga sifat dan karakter manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, ikut merasakan sedih dan senang antara satu sama lain, tidak menghakimi jika salah satu anggota keluarga ada yang keluar jalur, tetapi saling mengingatkan dan memberi pemahaman dengan penuh kasih sayang. Dalam keluarga tentu tidak semua anggota keluarganya berperilaku baik, seperti halnya bambu, dalam satu rumpun tidak lurus semua pasti ada yang bengkok, begitu juga sifat dan karakter manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Sebagai orang tua, kita tidak bisa protes jika misalnya ada salah satu dari anaknya yang memiliki emosi labil. Orang tua yang bijak harusnya menyadari serta instrospeksi diri, apakah sebagai orang tua sudah benar dalam mendidik anak? Apakah orang tua sudah memberikan yang terbaik buat anaknya? Jawabannya tentu ada pada sifat anak tersebut, perilaku anak merupakan cermin didikan dari orang tua.
Namun saya juga memahami tentang sulitnya menjaga amanah dalam hal mendidik anak, kita juga tidak bisa memperhatikan anak selama 24 jam penuh, ada kalanya mereka juga harus bebas berekspresi tanpa dimata-matain seolah-olah mereka akan berbuat salah, tetapi menurut saya sebagai orang tua bisa bijaksana untuk memberi kepercayaan pada anak.
Namun bukan berarti kita lepas tangan begitu saja, ada saatnya kita memberi perhatian lebih misalnya meluangkan waktu rutin untuk sharing tentang apa yang sudah dilakukan anak dan apa saja kegiatan yang dia ikutin dengan catatan tidak bernada keras atau seolah-olah sedang mengintrogasi, tetapi ciptakan suasana dengan obrolan santai dan tidak bersifat menggurui, karena anak-anak kebanyakan tidak suka dengan cara demikian dan sering menjadi salah faham.
Berbicara dari hati ke hati, seolah orang tua adalah teman atau sahabat yang mau menjadi pendengar setia dan memberi masukan jika diperlukan. Dengan begitu maka akan tercipta keluarga yang harmonis dan setidaknya telah melaksanakan pencegahan dari penyalahgunaan narkoba. Berikut, hal yang dapat dilakukan orang tua untuk melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai orang tua.
Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua, yang saya kutip dari Balai Besar Badan Narkotika Nasional adalah sebagai berikut :
- Orang tua menjadi panutan.
- Orang tua menjadi teman diskusi dan sumber informasi bagi anak.
- Orang tua perlu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai Agama.
- Orang tua perlu menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan.
- Orang tua dapat berperan sebagai pembimbing anak.
- Orang tua perlu mengontrol kegiatan anak.
- Orang tua perlu mengenal teman-teman anak.
Lantas bagaimana menghadapi serta menyikap anak jika sudah terlanjur terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba? Hal yang paling utama adalah kesabaran kita untuk tidak menyalahkan yang sudah terjadi, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki sesuatu. Merangkul dengan kasih sayang demi menyelamatkan jiwa ada baiknya segera melapor ke IPWL ( Institusi Penerima Wajib Lapor ) untuk mendapatkan rehabilitasi.
Peran Keluarga Dalam Rehabilitasi Bila sudah terjadi ketergantungan Narkoba :
- Memahami bahwa kedua belah pihak: pecandu maupun keluarga sama-sama "belajar" memahami perubahan-perubahan yang terjadi.
- Memahami bahwa dalam proses belajar tidak ada rumus baku yang berlaku umum.
- Kemungkinan melibatkan proses trial dan error.
- Menyadari bahwa kekambuhan merupakan faktor yang kompleks bukan semata-mata kekeliruan keluarga dan bukan juga karena pecandu tidak ingin sungguh-sungguh berhenti
Seperti yang kita pahami bahwa mengobati lebih susah dari pencegahan, memakan energy dan waktu untuk pulih kembali, dan menurut sumber yang saya baca juga pengalaman dari cerita pecandu yang dituangkan dalam buku setelah ia akhirnya menyadari tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba, rasanya sakit dan sulit untuk menghilangkan sugesti bahwa narkoba itu menyenangkan karena bisa menghilangkan stress dan bisa fun.
Pemulihan Penyalahgunaan Narkoba, bisa melalui tahap, diantaranya yaitu :
- Umumnya pengguna narkoba membutuhkan waktu satu tahun untuk pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial ( HARUS MENJALANI REHABILITASI ).
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya yang keras, disiplin, niat dan kerjasama antar keluarga dan Pusat Rehabilitasi.
- Tidak ada kata sembuh untuk pengguna narkoba ( PULIH ).
- Sekalipun pecandu sudah pulih selama 6 bulan ( TIDAK ADA JAMINAN BAHWA TIDAK AKAN KAMBUH ).
- Perjuangan pengguna narkoba untuk pulih adalah SEUMUR HIDUP
Dari pernyataan di atas, sudah jelas bukan? Begitu kompleksnya menangani kasus penyalahgunaan narkoba, untuk itu sebelum terlambat dan sebelum terjerumus pada lubang hitam narkoba ada baiknya kita membentengi diri dan keluarga kita dari bahanya penyalahgunaan narkoba.***
0 komentar:
Posting Komentar
T'rimks sudah mampir ke postingan ini semoga bermanfaat dan berguna. Jangan lupa juga tinggalin jejak di kolom komentarnya ya, semoga bisa menjalin silaturahmi.
Tunggu postingan selanjutnya yang makin bermanfaat dan aktual.
Salam, @cidyrus