Batuk Ternyata Bukan Penyakit

Siapa sih yang gak kesel kalau kita sedang batuk apalagi di tempat umum selain menggangu orang lain, batuk kita juga bisa menularkan ke orang yang ada di sekitar kita atau pun sebaliknya ada orang lain yang sedang batuk di dekat kita, kalau daya tubuh kita sedang tidak bagus tentunya bisa menular juga.

Untuk itu kita harus mengetahui minimal cara pencegahannya, Untungnya kemarin saya mengikuti acara media gathering OBH Combi sambil buka bersama di café Beutikal SCBD Jakarta. “Kalau Batuk itu ternyata bukan Penyakit, namun kalau dibiarkan akan menjadi Penyakit” ujar, Dokter Carlinda Nekawaty, saat presentasinya di acara media gathering kemarin. Saya sendiri baru tahu akan hal tersebut seperti halnya Aryana Jasiman, selaku senior brand manager OBH Combi, Combiphar beliau baru tahu ketika bergabung di OBH Combi. 

Batuk merupakan gejala, Sebuah Reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing. Ada beberapa factor penyebab batuk yang diakibatkan gaya hidup kurang sehat, menurut Dokter Carlinda. Antara lain: konsumsi makanan yang terlalu banyak minyak, berlemak, Goreng-gorengan yang mengakibatkan iritasi pada tenggorokan.

Selain dari gaya hidup, batuk juga bisa ditimbulkan akibat Iritasi: Gorengan, Pengawet, Gula, Polusi dan Debu.

"Jadi, kalau gaya hidup kita tidak sehat, maka batuk akan terus menghinggapi kita. Aplagi dengan daya tahan tubuh kita yang kurang, otomatis lebih cepat lagi batuk itu akan menyerang," ujar Dokter Carlinda.

Bagaimana agar kita bisa terhindar dari batuk, tentunya sangat mudah diawali dari diri kita sendiri dulu seperti yang tadi dijelaskan di atas Dokter Carlinda yaitu Gaya Hidup, apakah gaya hidup kita sudah pola hidup sehat atau belum, pastinya dengan menjaga apa yang kita konsumsi baik itu makanan atau minuman, lalu menggunakan Masker, karena salah satu penularan batuk bisa melalui kontak udara, selain itu bisa juga melalui bersalaman dengan orang. 

Menurut Aryana Jasiman pun demikian menutup batuk dengan tangan meningkatkan penularan, karena pada saat batuk 20 ribu virus akan keluar, lalu kecepatan batuk setara dengan badai antara 75-100 km/jam. 

Namun apabila kita sudah terkena batuk ringan, penangananya cukup mudah yakni dengan minum air putih, istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi atau bisa juga dengan minum teh hangat yang bisa dicampur dengan apa yang kita sukai bisa dengan lemon, madu, jahe atau menggunakan lilin aroma methol.

Sedangkan kalau sudah terkena Batuk bisa juga pencegahannya menggunakan cara-cara alami (holistic)

•  Jahe, anti radang yang efektif
• Paper mint, melegakan pernapasan 
• Ekspektoran, mengeluarkan dahak/ lendir 
•  Akar (Licorince), anti radang bisa untuk obat batuk

Lalu bagaimana dengan batuk yang berdahak, Dahak (Mucus) terjadi akibat reaksi dari inflamasi pada tenggorokan, pencegahannya selain menggunakan cara-cara alami, bisa juga menggunakan obat batuk, karena tugas obat untuk mencairkan dahak.


Perbedaan Obat Batuk berdahak dan Batuk kering 

• Batuk Berdahak ( Expectorant), untuk mengecerkan dan mengeluarkan dahak 
• Batuk Kering ( Antitusif), untuk menekan reaksi alergi batuk

OBH (obat batuk hitam) terdapat kandungan Licorice (Succus Liquorice) yang memiliki nama latin Glycyrrhiza Glabra, fungsinya sebagai anti inflammatory dan anti alergi. Licorice tidak menimbulkan efek samping dan rasanya hangat. Untuk itu selama lebih dari 40 tahun dimanfaatkan oleh OBH Combi dalam komposisi obat batuknya. Licorice juga mempermudah sekresi dalam mekanisme batuk antitusif ada yang bekerja secara perifer dan system saraf pusat, ujar Aryana.

Penggunaan Licorice sudah dimanfaatkan sejak 2000 tahun yang lalu dan telah diakui oleh WHO, Chinese Pharmakope dan Herbal Pharmakoe, British Herbal Compendium dan German Standard License. 

Jadi fungsi obat batuk hitam (OBH) adalah untuk mengurangi/mengencerkan produksi lender sehingga meredakan batuk. Akhirnya saya sendiri jadi tahu, kita bisa membedakan mana batuk kering dan batuk berdahak, dan Batuk ternyata Bukan Penyakit.***